TOTOGEL– Para ilmuwan di National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) AS mengatakan fenomena cuaca ekstrem El Nino resmi muncul untuk pertama kalinya sejak empat tahun lalu. El Nino tahun ini diperkirakan lebih ekstrem.
Fenomena tersebut umumnya berdampak luas pada kondisi cuaca selama 9-12 bulan. Dampak El Niño tahun ini disebut dapat menghambat pertumbuhan ekonomi, seperti negara maju Amerika Serikat (AS).
Hambatan pertumbuhan ekonomi itu karena El Nino diprediksi meningkatkan harga pangan, mempengaruhi jumlah pengunjung pariwisata, naiknya harga pangan, serta beberapa jenis pakaian.
“Ada konsekuensi pertumbuhan ekonomi negatif yang besar di mana ada cuaca ekstrem. Efek dari peristiwa ini bertahan lama, dan harganya jauh lebih mahal daripada yang kita pikirkan sebelumnya,” kata Ilmuwan bernama Christopher Callahan dikutip dari TOTOGEL NEWS, Sabtu (1/7/2023).
Callahan juga memberikan contoh penurunan pendapatan ekonomi global pada El Nino sebelumnya, seperti pada 1997-1998 kerugian ekonomi global mencapai US$ 5,7 triliun atau setara Rp 85.729 triliun (kurs Rp 15.040). Kemudian dampak El Nino 1982-1983 kerugiannya US$ 4,1 triliun.
Ia mengatakan cuaca ekstrem El Nino akan menyebabkan banjir, kebakaran hutan, angin topan, dan bencana alam lainnya. Peristiwa-peristiwa itu diyakini mempengaruhi naiknya harga pangan. Karena El Nino mempengaruhi sektor pertanian yang menjadi sumber hadirnya pangan.
Sektor perjalanan dan pariwisata juga dapat merasakan dampak El Nino. Untuk studi 2021 di jurnal ilmiah Atmosphere, para peneliti menganalisis jumlah kunjungan ke 48 objek wisata alam di Amerika Serikat (AS), El Nino menyebabkan penurunan yang signifikan pada kunjungan wisatawan.
Kondisi El Nino juga cenderung memperkuat badai seperti badai di Samudra Pasifik. Hal ini tentu menjadi masalah bagi perusahaan penerbangan.
El Nino atau El Niño-Southern Oscillation (ENSO), adalah iklim alami yang ditandai dengan suhu permukaan laut yang lebih hangat dari rata-rata di Samudra Pasifik dekat khatulistiwa, dan muncul setiap 2-7 tahun, menurut NOAA.
“Tidak semua wilayah akan mengalami peningkatan suhu udara atau panas ekstrem. El Nino juga dapat menghasilkan lebih banyak topan dan topan di Pasifik,” kata Lesley-Ann Dupigny-Giroux, seorang profesor di Universitas Vermont yang mempelajari variabilitas dan perubahan iklim.