Hot News

Jejak Keteladanan Buya Syafii Maarif, Dinilai Layak Sandang Gelar Pahlawan Nasional

Buya Syafii Maarif. 

TOTOGEL Garda Pemuda NasDem (GPND) menghelat Tadarus Kebangsaan dengan tema ‘Meniti Jejak Mulia Buya Syafii Maarif di Sumatera Barat, Rabu (26/10/2022).

Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Garda Pemuda NasDem, Haerul Amri mengatakan, acara ini adalah rangkaian kedua setelah perhelatan senada pertama kali yang digelar di Yogyakarta beberapa waktu lalu.

“Acara ini diselenggarakan, sebagai bentuk penghormatan kepada tanah kelahiran Buya Syafii Maarif,” kata Haerul dalam keterangan pers diterima, Kamis (27/10/2022).

Haerul meyakini, banyak hal yang bisa diteladani dari Buya Syafi’i Maarif dalam bernegara dan keislaman. Sebab, almarhum merupakan salah satu putra terbaik bangsa dengan banyaknya legacy yang ditinggalkan.

“Maka dari itu Garda Pemuda Nasdem akan mengusung dan mengawal Buya Syafii Maarif menjadi Pahlawan Nasional,” jelas pria yang menjabat sebagai Anggota DPR RI Komisi X ini.

Haerul menilai, ajaran dan semangat restorasi yang digaungkan partainya memiliki visi yang mirip. Sebab, sama-sama memandang adanya kebutuhan untuk mengejar ketertinggalan bangsa Indonesia dan khususnya umat Islam di segala bidang. 

“Almarhum Buya telah menunjukkan karakter dan jalan menuju restorasi Indonesia dan Partai NasDem dapat menjadi kendaraan untuk memastikan sampai tujuan,” imbuh dia.

Senada, Ketua DPW Partai Nasdem Provinsi Sumatera Barat yang juga Wali Kota Padang Panjang, Fadly Amran mengatakan, gagasan-gagasan dari Buya Syafii sebagai putra asli Minang adalah tentang keadilan. Dia berharap, nilai ajaran-ajaran Buya dapat menjadi contoh serta merukunkan masyarakat.

“Jadi sudah sepantasnya Buya Syafii Maarif menjadi Pahlawan NasionalDPW NasDem Sumatera Barat siap mendukung Buya Syafi’i Ma’arif menjadi Pahlawan Nasional,” tegas Fadly.

Garda Pemuda NasDem menggelar Tadarus Kebangsaan dengan tema ‘Meniti Jejak Mulia Buya Syafii Maarif’. Mereka menilai, Buya Syafii layak diusulkan menjadi Pahlawan Nasional.

Terakhir, Wakil Bupati Lima Puluh Kota, Rizki Kurniawan Nakasari yang juga merupakan Ketua GPND Sumatera Barat mengatakan, bahwa Buya Syafi’i Ma’arif adalah seorang pembelajar. Konsep kerukunan almarhum harus terus disuarakan. 

“Kita sebagai pemuda pemudi perlu belajar dari beliau yang tidak pernah berhenti belajar. Sebagai generasi muda kita perlu mengikuti jejak pemikiran beliau, di antarnya saling menghormati, menjadi pribadi yang terus belajar dan berkontribusi bagi negara,” ungkap Rizki.

Gagasan Buya Syafii Maarif menjadi pahlawan nasional juga mendapat didukung dari Ketua PW Muhammadiyah Sumatera Barat, Buya Syofwan Karim. Dia mengatakan, almarhum memiliki akidah yang kokoh, serta figur yang loyal dan kritis. 

“Almarhum loyal terhadap Islam dan keindonesia. Kritis kepada kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat Indonesia,” ujar Buya Syofwan dalam kesempatan senada.

“Kami pun PW Muhammadiyah Sumatera Barat menginginkan Buya Syafi’i Ma’arif menjadi Pahlawan Nasional, Alhamdulillah Garda Pemuda Nasdem juga turut mendukung dan mengawal hal ini,” imbuh Buya Syofwan.

Tanggapan Keluarga Buya Syafii

Mantan Ketua PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif bercerita kepada wartawan pasca keluar dari rumah sakit

Menanggapi sanjungan, doa dan harapan itu, pihak keluarga Buya Syafii Maarif, Asmul Khairi mengucapkan terimakasih kepada Garda Pemuda Nasdem yang telah menyelanggarakan Tadarus Kebangsaan untuk Buya Syafii Maarif. 

“Atas nama keluarga mengucapkan penghargaan kepada Garda Pemuda Nasdem dan Partai Nasdem telah mengingat Buya Syafii Maarif meski telah wafat 5 bulan lalu,” Asmul menutup.

Diketahui, acara tadarus yang dihelat oleh GPND berada di bawah payung peran strategis pemuda. Tujuannya, demi merawat kemanusiaan dan merajut kebangsaan. 

Acara ini dihadiri oleh Ketua PW Muhammadiyah Sumbar Buya Sofwan karim, Ketua PWNU Sumbar H Genefri, Rektor ISI Padang Panjang Prof. Noversal Jamarun, Ketua Komisi Koteketik Keuskupan Padang P. Ganda Jaya Nababan, Waloikota Padang H. Fadly Amran, Wakil Bupati Lima Puluh Kota Rizki Kurniawan Nakasri dan Peneliti Senior Maarif Instutute David Krisna Alka.